biarputih tulang, jangan berputih mata (lebih baik putih tulang daripada berputih mata) biar putih tulang, jangan putih mata =lebih baik mati daripada mendapat malu; buah hati cahaya mata =dikatakan tentang anak yang sangat disayang; bulu mata bagai seraut jatuh =alis yang melengkung, runcing bentuknya dan bagus' di bibir mata Title Lebih baik putih tulang daripada putih mata : antologi puisi nusantara / kurator / editor, Ahmad Yani [et al.]., Author: Ahmad Yani, Publisher:Madura Sanggupmati daripada menyerah kalah contoh ayat: Lebih baik mati daripada tidak dapat apa yang diidam. Biar putih tulang, jangan putih mata. Gen G Page 2 Sph Media Solutions from peribahasa & simpulan bahasa melayu. Maksud peribahasa biar putih tulang,jangan putih mata berpantang maut,sebelum ajal bulat air krana pemmbentung,bulat manusia kerana muafakat di mana bumi . Biarputih tulang, jangan putih mata =lebih baik mati daripada mendapat malu · biar putih tulang, jangan berputih mata (lebih baik putih tulang daripada berputih . Biar putih tulang jangan putih mata ( langkah terhenti (kehidupan berakhir) degup jantung berderai (nyawa terpisah dari jasad) terus menanti . Mata merupakan salah satu indra Vay Nhanh Fast Money. Arti lebih baik mati daripada mendapat malu Peribahasa lain yang menggunakan kata mata buah hati cahaya mata Arti dikatakan tentang anak yang sangat disayang hilang di mata di hati jangan Arti biarpun telah pergi jauh, jangan melupakan orang yang ditinggalkan jadi mata telinga jadi kaki tangan Arti seseorang yang menjadi harapan atau kepercayaan, yang selalu memberi pertolongan karena mata buta, karena hati mati Arti orang yang menurutkan hawa nafsunya akhirnya binasa mata memandang apa hendak sakit, bahu memikul timpa pera-saan seberapa berat mata menentang, berat jua bahu memikul Arti berapa jua susah orang melihat suatu penderitaan yang ditanggung oleh orang lain, terlebih susah jua orang yang menanggungnya mata tidur, bantal terjaga Arti seorang istri yang berlaku serong ketika suaminya sangat percaya akan kelurusannya silap mata pecah kepala Arti kalau kurang waspada dalam suatu pekerjaanya akhirnya akan binasa sudah di depan mata Arti sudah dekat hampir datang tentang mata dengan mata antara empat mata Arti berhadap-hadapan dua orang saja Arti biar putih tulang, jangan putih mata. Selalu ada di situs JagoKata.. Lihat arti dan definisi di jagokata. Mungkin kalau Anda kenal dengan orang Madura maka pasti tidak akan asing lagi dengan falsafah hidup yang satu ini; “lebih baik putih tulang daripada putih mata”. Artinya, harga diri seseorang di atas segalanya ketimbang menanggung rasa beban malu. Falsafah ini setidaknya mengajarkan terhadap masyarakat tentang nilai optimisme yang kuat agar punya prinsip yang tidak mudah goyah apalagi terpatahkan, agar tidak mudah terombang-ambing dan tergiur dengan godaan. Mengajarkan berkomitmen yang tinggi, terutama dalam menjalankan tugas atau tanggungjawab atas semua hal yang menjadi pekerjaanya. Jadi, sangat penting untuk ditanamkan sedini mungkin. Seperti nilai-nilai yang baik, bisa saja berupa nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, dan nilai-nilai positif lainnya. Falsafah Madura “Lebbhi bagus pote tolang” lebih baik putih tulang adalah menanamkan semangat jihad untuk membela diri dengan mempertahankan harkat dan martabat, baik hal itu menyangkut keluarga, harta, agama, dan tanah. Pengertian tersebut sebenarnya muncul sebagai bentuk perlawanan masyarakat Madura terhadap penjajahan yang dilakukan oleh Belanda. Perlawanan demi perlawanan terus dilakukan untuk menjaga marwah atau kehormatan dirinya. Hal tersebut dapat menjadi simbol sebagai masyarakat yang merdeka dan masyarakat yang bekerja keras. Tradisi “carok” salah satunya yang dalam bahasa Kawi diartikan sebagai perkelahian. Pada saat carok mereka tidak menggunakan senjata pedang atau keris sebagaimana yang dilakukan masyarakat Madura zaman dahulu, akan tetapi menggunakan celurit sebagai senjata andalannya. Senjata celurit digunakan masyarakat Madura sebagai simbol perlawanan rakyat jelata terhadap penjajah Belanda. Masyarakat Madura sebenarnya juga banyak yang berbeda-beda dalam menafsirkan arti carok itu sendiri terkhusus di wilayah Sampang, Pamekasan, dan Bangkalan. Akan tetapi dikarenakan satu problem yang sama yakni dijajah oleh Belanda, maka mereka juga memahami satu prinsip yang sama yakni sebagai masyarakat yang merdeka terhadap lawan. Sebenarnya istilah kekerasan “carok” belum muncul pada abad ke-12 M, di mana zaman kerajaan Madura saat itu dipimpin oleh Prabu Cakraningrat sampai pada abad 14 M di bawah pemerintahan Joko Tole, istilah itu baru dikenal pada saat Belanda menjajah Madura, yaitu pada abad ke-18 M hingga menjadi Tradisi di Pulau Madura. Setelah Pak Sakerah tertangkap dan dihukum gantung di Pasuruan, orang- orang di Jawa Timur mulai berani melakukan perlawanan pada Belanda menggunakan senjata celurit Huub de Jonge, 2012. Tidak berlebihan kiranya, apabila semboyan masyarakat Madura “lebih baik putih tulang ketimbang putih mata” menjadi sumber spirit dalam melawan radikalisme di Indonesia seperti melawan terhadap penjajah. Tentu saja pantas karena ideologi ini telah meresahkan masyarakat, telah menjelma menjadi gerakan-gerakan makar. Apalagi saat pandemi seperti ini stabilitas negara masih dalam kecamuk politik identitas. Banyak yang mengambil kesempatan di dalamnya untuk merusak, masuk melalui tokoh-tokoh politik dan ormas-ormas yang mendulang banyak pengikut. Menyatakan perang terhadap radikalisme adalah hal yang sah dan wajib hukumnya, Kemudian berkomitmen untuk mempertahankan kehormatan negara yang telah dinistakan oleh kelompok ini agar menumbuhkan semangat jihad tersebut menjadi kewajiban. Melawan secara ideologi atau melawan dengan bentuk fisik semua harus dilakukan, bahkan kalaupun harus kalah dan mati itu lebih terhormat daripada menanggung malu harga diri dan kehormatan negara yang diinjak-injak oleh kelompok radikal. Demikianlah falsafah Madura mengajarkan terhadap masyarakat Indonesia secara umum. Pelajaran “lebih baik mati daripada menanggung malu” sebenarnya menanamkan semangat untuk berjuang melawan musuh, dengan gigih dan sungguh-sungguh, karena siapapun itu tidak terbatas kepada orang Madura saja, juga tidak akan rela jika harga diri mereka diinjak-injak. Maka dari itulah sikap keras melawan musuh harus dipupuk menjadi prinsip yang mendarah daging. Bahkan menjadi tradisi yang kuat agar bisa mengakar di masyarakat juga di kalangan para raja pemimpin atau pemerintah yang selama ini memiliki peran besar dalam memikirkan masa depan Indonesia dari gangguan ideologi dan paparan radikalisme. Wallahua’lam Editor Hadi Wiryawan _ _ _ _ _ _ _ _ _ Jangan lupa berikan reaksi dan komentar Anda di kolom komentar di bawah ya! Selain apresiasi kepada penulis, komentar dan reaksi Anda juga menjadi semangat bagi Tim Redaksi Silakan bagi share ke media sosial Anda, jika Anda setuju artikel ini bermanfaat! Jika Anda ingin menerbitkan tulisan di silakan kirim naskah Anda dengan bergabung menjadi anggota di Baca panduannya di sini! Untuk mendapatkan info dan artikel terbaru setiap hari Anda bisa juga mengikuti Fanpage Facebook di sini! [zombify_post] Biar berputih tulang, jangan berputih mata lebih baik berputih tulang daripada berputih mata berasal dari kata dasar dari biar berputih tulang, jangan berputih mata lebih baik berputih tulang daripada berputih mata dapat masuk ke dalam jenis peribahasa. Biar Berputih Tulang, Jangan Berputih Mata Lebih Baik Berputih Tulang Daripada Berputih Mata Lebih baik mati daripada menanggung malu. Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti biar berputih tulang, jangan berputih mata lebih baik berputih tulang daripada berputih mata adalah lebih baik mati daripada menanggung malu. Biar berputih tulang, jangan berputih mata lebih baik berputih tulang daripada berputih mata berasal dari kata dasar putih. Dari Wikiquote bahasa Indonesia, koleksi kutipan bebas. Loncat ke navigasi Loncat ke pencarianDaripada hidup berputih mata, lebih baik mati berputih tulang daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati saja. Lihat pula[sunting] Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah Peribahasa Indonesia A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Diperoleh dari " Kategori Peribahasa Indonesia

lebih baik putih tulang daripada putih mata